Law of Attraction Kesuksesan dalam Hidup

Notification

×

Iklan

Iklan

Law of Attraction Kesuksesan dalam Hidup

17 Agustus 2024 | 15:01 WIB Last Updated 2024-08-17T08:01:23Z


WELASASIHMEDIA.ID --
Kehidupan tentunya berpengaruh terhadap bentuk energi kita. Singkatnya, kehidupan berpengaruh terhadap mentalitas (character/sifat) apakah positif ataukah negatif. Apabila mentalitas positif, kesuksesan akan berbentuk positif. Sebaliknya, ketika kehidupan membentuk mentalitas kita menjadi berkarakter negatif, kesuksesan akan sulit diraih. 


Dr. Robert Anthony dalam buku Law Of Attraction (LOA) berpendapat semua hal yang berada di sekeliling kita merupakan energi (You attract to your life whatever you give your attention, focus and energy to, whatever wanted or unwanted). Semua bisa menjadi energi dengan frekwensi tertentu yang saling mempengaruhi (Thought is motion energy). 


Sesuatu yang kita bayangkan, katakan, persepsikan, dan rasakan adalah energi yang bergerak ke dalam seluruh aktivitas kehidupan.Namun, ketika permintaan untuk dipenuhi segala kebutuhan, kita tidak menyadari rahasia, bahwa Allah mendengar permohonan kita. 


Alhasil, tidak terkabulnya harapan, keinginan dan cita-icta menggusur pada ketidakyakinan (unbelieveness) bahwa Dia begitu dekat, “Allah itu lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya sendiri” (QS. Qaf [50]: 16). Dia Maha Mengetahui perkataan apa saja yang diucapkan, dipikirkan, dan peristiwa yang dialami seseorang. Ingat, Allah Swt. adalah Yang menciptakan segala sesuatu. 


Energi positif lahir dari cara Anda memandang diri sendiri dan segala kejadian dalam hidup sebagai berkah. Dale Carnegie, mengartikan pikiran positif sebagai “suatu gabungan dari semua gambaran mental yang anda ambil untuk diri anda - gambaran pikiran tentang bagaimana anda bertingkah laku” Namun, kita seringkali memandang diri rendah dan tidak berguna. 


Cara pandang negatif terhadap diri sendiri mengakibatkan lahirnya pandangan negatif terhadap orang lain. Ini adalah salah satu tanda rendahnya penghargaan diri sehingga memicu lahirnya sikap hidup yang merugikan. 


Pertama, sikap pasif, yakni tidak tegas melakukan suatu hal karena ada rasa takut berbuat salah. Padahal ketegasan adalah kunci kesuksesan dalam bidang apa pun, hingga mampu berdisiplin ketika mengerjakan suatu aktivitas hidup. 


Kedua, sikap reaktif, yakni suatu tindakan yang lahir akibat rasa iri, dengki, dan tidak mau melihat orang lain senang. Sikap ini dipengaruhi prasangka, kecurigaan dan ketidaknyamanan ketika beraktivitas di lingkungan sekitar. Jadi, tidak salah kalau saya mengatakan cara berpikir mengendalikan hidup seseorang. Kalau kita mampu berpikir positif tentang sesuatu, itu menjadi modal untuk optimis, semangat, disiplin, berani dan mampu menghadapi pelbagai tantangan. 


Kita tidak boleh menjadi manusia lemah meskipun pengalaman-pengalaman negatif pernah hinggap di kehidupan. Setiap orang memiliki daya tahan dahsyat yang bila dioptimalkan akan menarik kesuksesan selalu menghampiri. 


Adapun, bagi orang yang selama hidupnya belum pernah merasakan peristiwa menghebohkan, Rhonda Byrne, menganjurkan untuk menerapkan hukum tarik-menarik (Law of Attraction) dengan membayangkan bagaimana penderitaan orang-orang yang terkena musibah. Dengan cara seperti ini, Anda akan berusaha menjadi manusia kuat yang mampu keluar dari berbagai kemelut hidup.  


Bagi saya, kesuksesan terletak pada keyakinan-keyakinan positif (khusnul khatimah). Dengan keyakinan ini, hidup akan menjelma sebagai ladang menuai hidup lebih baik dengan menyandarkan diri kepada-Nya. 


Persoalan hidup yang muncul akibat ketidaktepatan mengatur kalau tidak disertai keyakinan positif akan menyebabkan seseorang terpuruk. Biasanya, kita, akan merasa terpukul sehingga malas melakukan aktivitas ketika yang diinginkan tidak terkabul.  


Karier pekerjaan yang tak kunjung meningkat, misalnya, kalau disikapi dengan keyakinan positif akan memicu Anda memperbaiki kinerja selama ini. Dengan tekanan hidup Anda bisa belajar mencari berbagai solusi untuk menyelesaikan masalah di dunia kerja maupun bisnis. Semangat di dada juga bergejolak sehingga memodali diri untuk meraih kesuksesan yang mencerahkan. 


Banyak orang menyiksa diri dengan kegelisahan, kecemasan, kegundahan dan kekalutan. Ini karena mereka tidak punya keyakinan positif, sehingga takut menerima kegagalan. Dari dirinya akan muncul rasa bersalah akibat kegagalan yang menimpa kehidupan. Mental seperti inilah yang dilarang oleh Allah Swt., karena dapat merusak kehidupan di dunia. 


Di dalam Al-Quran dijelaskan, “Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya” (QS Al-Ma’aarij [70]: 20-23). 


Tahukah Anda bahwa dalam diri tersimpan magnet sukses dengan hukum tarik menarik yang selalu mengantarkan hidup mewujudkan kesuksesan? Siapa saja orangnya yang berusaha mencapai cita-cita dan menaiki tangga kesuksesan, akan mendapatkan kekuatan yang menariknya kembali untuk tetap melangkah.Seperti halnya orang yang menaiki tebing untuk mencapai puncak pegunungan. 


Pada dasanya dia sedang melawan gaya gravitasi bumi yang dapat mengancam kehidupannya bila saja terpeleset dan terjatuh. 


Coba bayangkan kalau saja sang pemanjat itu terjatuh. Ada beberapa kemungkinan yang menghinggapi sikap dan mentalnya, di antaranya dia patah semangat dan trauma. Ataupun sebaliknya, akan memunculkan semangat lebih besar untuk menaklukkan rintangan tersebut. Dia terus melangkah, dan tidak peduli berapa kali dia terjatuh. 


Di dunia bisnis dan karir juga berlaku hukum menarik kesuksesan. Ketika mengalami kegagalan, karena mental Anda lemah, kendati pada mulanya penuh semangat, tiba-tiba Anda menjadi putus asa dan patah semangat. Hal ini tentunya akan menghancurkan hidup Anda. 


Kematian impian dalam diri Anda, itulah musuh kesuksesan yang paling utama. Bersemangatlah dan terus bermimpi, sebab dengan demikian hukum tarik menarik akan selalu bekerja untuk menarik Anda agar tetap memiliki semangat untuk sukses. Mencapai puncak keberhasilan dalam hidup ialah cita-cita setiap manusia. 


Dengan modal semangat, kesuksesan dapat terwujud dalam hidup. Sebab, semangat merupakan kekuatan dahsyat yang tersimpan sehingga Anda mampu menciptakan daya tarik untuk membawa kesuksesan mengampiri kehidupan. 


Teruslah mencoba kendati Anda gagal menggapai cita-cita, sebab kita tidak pernah tahu besarnya kekuatan energi yang tersimpan dalam diri kalau tidak mau mencoba terus menerus. Seperti ketika pertama kali seorang pengusaha sukses, mulai menggarap usahanya, banyak orang yang mencibir dan sinis, bahwa apa yang dia lakukan pasti gagal. Tetapi anggapan itu bisa ditepis karena sang pengusaha itu bekerja keras mengoptimalkan magnet kesuksesan. 


Dalam perspektif keberkahan, inilah yang disebut dengan daya tarik-menarik kesuksesan. Bahkan, banyak orang sukses awalnya tidak menyangka, mereka memiliki daya tarik kesuksesan di dalam diri, sehingga mereka serasa sedang bermimpi ketika berada di puncak kesuksesan. 


Setiap manusia, diberi potensi dahsyat oleh Allah Swt., berupa energi yang tersimpan, sehingga ketika kegagalan menerpa selalu berusaha dan mau belajar dari setiap kegagalan. Dengan kekuatan energi inilah, kita semua bekerja dengan satu daya yang tak terhingga guna menarik kesuksesan menghampiri kehidupan. 


Berpikirlah bahwa cita-cita dan harapan Anda bakal terwujud dengan dukungan alam dan Tuhan. Dengan demikian, apapun yang terjadi dalam hidup kita bakal ditarik oleh pikiran ke dalam hidup kita. Seorang tenaga marketing sebuah perusahaan, misalnya, mengeluh susah mendapatkan order, susah mendapatkan bonus, susah naik jabatan, dan sulit memperoleh kesuksesan. 


Dengan sikap seperti ini, berarti dia sedang menarik pikiran “susah” ke dalam dirinya. Maka yang terjadi di dunia pekerjaan atau karir tenaga marketing itu ialah kesulitan mendapatkan karir yang jelas, sebab mereka sendiri yang telah membentuk mental “susah”. 


Ketika kita berpikir bahwa kita bisa atau kita tidak bisa, kedua-duanya adalah benar. Jika kita berpikir kita bisa maka kita pasti bisa. Tetapi jika kita berpikir kita tidak bisa maka memang betul kita tidak bisa. 


Stephen Hawking mengatakan, alam semesta tercipta dari sebuah ledakan superbesar bigbang. Dari pecahan besar itu, unsur-unsurnya saling melakukan upaya tarik menarik yang akhirnya menjadikan sebuah gumpalan besar yang disebut jagat raya ini. 


Begitu juga dengan nasib manusia. Sebetulnya manusia dapat menarik apa saja yang diinginkannya, seperti nasib, kesuksesan, atau bahkan kehancuran. Kesuksesan manusia, sebetulnya sudah ada di sekeliling. 


Dalam hukum daya tarik (Law of Attraction), dijelaskan, “Individu manusia adalah magnet hidup yang selalu menarik orang, gagasan dan situasi dalam kehidupan, yang menyelaraskan dengan apa yang ada dalam pikiran.” 


Pikiran diaktifkan emosi, baik positif atau negatif, kemudian menciptakan medan energi yang kuat di sekitar sehingga menarik kondisi yang selaras dengan pikiran tersebut ke dalam kehidupan. Ibarat besi yang dipenuhi dengan magnet, hukum daya tarik kehidupan bersifat netral. Ini artinya, bila Anda berpikir positif, akan menarik keadaan yang positif. Namun, bila Anda berpikir negatif, tentunya hanya menarik keadaan yang negatif. 


Seorang individu sukses dan berbahagia selalu berpikir dan berbicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesuksesan dan kebahagiaan. Dengan pola pikir seperti ini, apa yang terjadi disekitar Anda merupakan wujud refleksi dari apa yang ada dalam pikiran. Seperti halnya besi ketika bertemu dengan magnet, akan tertarik hingga menempel dengan kuat. 


Begitu juga dengan pemikiran yang kita bentuk tentang kesuksesan, setiap kali kita berpikir tentang cita-cita dan harapan; setiap kali itu pula akan terbentang jalan agar Anda mudah mewujudkannya. 


Lantas, bagaimana kalau apa yang kita pikiran tidak sesuai dengan kenyataan. Inilah kelebihan dari ajaran Islam, yang tidak melarang optimis dan percaya diri; tetapi ketika apa yang kita harapkan tak sesuai kenyataan, hal ini dijadikan sebagai bahan ajar untuk tidak mengulangi kegagalan. 


Thomas Alfa Edison berujar, “banyak kegagalan hidup terjadi karena orang tidak menyadari betapa dekat mereka pada keberhasilan tatkala ia menyerah.” Ini mengingatkan pada kita bahwa kegagalan merupakan tahapan-tahapan hidup yang harus dilalui oleh orang-orang yang hendak mewujudkan kesuksesan. 


Daya tarik kesuksesan, ialah sebuah energi dahsyat yang diberikan Tuhan pada setiap umat manusia tanpa memandang bulu. Tugas manusia hanyalah merencanakan bahwa kegagalan sebagai sebuah pengalaman berharga untuk tidak terjebak lagi pada kegagalan. Kalau pun kita tetap masih diberikan kegagalan, bukan berarti kita harus berhenti berusaha menggapai kesuksesan. 


Dalam manajemen perusahaan, ada teknik analisis SWOT yang bisa digunakan agar apa yang kita harapkan dapat berjalan sesuai rencana dan harapan. Teknik ini dirancang Albert Humphrey, pemimpin proyek riset di Universitas Stanford, pada 1960-an-1970-an. 


Analisis SWOT merupakan salah satu metode evaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar). Beberapa faktor internal dan eksternal itu ialah Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Nah, konsepsi manajemen perusahaan ini juga bisa diterapkan untuk mengelola diri Anda dalam mewujudkan kesuksesan. 


Strengths (kekuatan) merupakan kekuatan yang terdapat dalam diri Anda, dapat berupa keahlian, potensi, dan kekhasan pribadi. Weakness (kelemahan) merupakan kelemahan yang terdapat dalam diri, yang berkaitan dengan penghalang dari luar maupun dari dalam, yang dapat menghalangi jalan kesuksesan Anda. 


Opportunities (peluang) merupakan peluang berkembang di masa datang yang ada di luar dan di dalam diri Anda sehingga menciptakan iklim kompetisi yang sehat. Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu pengoptimalan diri Anda apabila tidak dihadapi dan ditanggulangi dengan kerja keras. 


Dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Dengan menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui sejumlah potensi diri, kekurangan, tantangan yang dihadapi, dan apa yang harus dilakukan; insyaallah Anda akan menjadi magnet dahsyat bagi kesuksesan hidup. 


Tetapi, yang lebih utama ialah berpikirlah bahwa Anda akan sukses, maka kesuksesan akan menghampiri. Kemudian, setelah kesuksesan itu menghampiri Anda, hidupkanlah nilai-nilai moral ke dalam kesuksesan, sehingga hidup menjadi berkah dan membahagiakan. 


Allah Swt., berfirman, “Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”  (QSThaahaa [20]: 114). 


Di dalam kitab suci Al-Quran, Anda bisa menemukan jawaban seputar masalah-masalah kehidupan. Selain itu, Al-Quran kalau dibaca dan dihayati sungguh-sungguh, dapat memandu menemukan kesuksesan dalam bidang apa pun, termasuk menuntut ilmu. Terjalnya kehidupan, bagi orang yang memahaminya; akan mampu dilalui meskipun terasa pahit. 


Allah Swt. berfirman, “Tiada yang memahaminya kecuali bagi orang-orang yang berilmu” (QS Al-Ankabuut [29]: 43). “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama” (QS Faathir [35]: 28). Jadi, tidak salah jika kitab ini adalah panduan untuk mengarahkan umat Islam mencari kebenaran. 


Seandainya membayangkan diri Anda bagaikan magnet kehidupan, semua itu (kesuksesan) akan menghampiri. Sebab, Anda adalah magnet kehidupan. Memiliki hukum tarik-menarik segala yang ada di dalam pikiran Anda. Begitu juga ketika Anda menginginkan, misalnya, mobile phone. Itu akan terwujud kalau yakin bahwa Anda bisa membelinya. 


“Adakah sama orang-orang yang tahu dengan orang-orang yang tidak mengetahui” (QS Az-Zumar [39]: 9). “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” (QS Al-Kahfi [18]: 66).


Jadi, jangan takut menyusun daftar keinginan, cita-cita, harapan dan obsesi dalam hidup ini. Sebab, banyak kisah sukses seseorang dalam mewujudkan cita-citanya karena ia yakin bahwa itu akan menjadi nyata. Ada Albert Einstein yang terobsesi dengan menemukan teori baru di dunia fisika. 


Ada Napoleon Bonaparte yang terobsesi mengarungi luasnya lautan. Bahkan, ada Ummi Maktum Voice, grup Nasyid yang terobsesi untuk mencetak Al-Quran dengan huruf braile. Mereka semua bisa mewujudkan obsesinya. Ini berarti, mereka telah memahami bahwa dirinya adalah magnet kehidupan. Segala keinginan pasti akan terwujud kalau dimulai dengan niat yang kuat dan kokoh untuk mencapainya.