WELASASIHMEDIA.ID - Setelah kamu ditinggalkan, tak dipedulikan lagi, dan tak pernah mendapatkan perhatian dari mantan; bersyukurlah! Karena dengannya, hidupmu menjadi lebih dekat dengan Allah dalam kesendirian. Biarlah keputusannya itu membuat kita teguh berdiri dan kembali peduli pada sandaran hati yang abadi, yakni Allah Maha Kasih dan Maha Penyayang.
Kamu putus asa dan menyalahkan hal itu sebagai hukuman dari Tuhan; padahal boleh jadi putus cintamu itu lahirkan berkah untuk masa depanmu. Pernahkah kamu merasa kecewa karena disakiti hati oleh orang yang dicintai? Kamu kecewa oleh si dia yang selalu didambakan, diela-ulukan, dan dipandang sebagai orang yang sempurna dalam hidup.
Tentu sakit sekali rasanya. Sedih pasti kamu rasakan. Harapanmu yang melambung tinggi dipenuhi bunga-bunga indah, tetiba saja hancur lebur seketika. Sesak rasa di dada dan pikiran.
Itu disebabkan kekasih tercintamu diposisikan sebagai penjaga, penentram jiwa, dan pelindung hidup. Dengan anggapan ini, kamu pun menjadi setia dan berpikir bahwa dia pun akan selalu setia; tetapi ternyata, oh, ternyata, dia malah memutuskanmu. Apalagi bila alasan keputusannya berdasarkan pertimbangan perempuan lain yang tak pernah kamu duga. Hatimu pastinya diliputi kecewa, sebab kamu tak siap menerima kenyataan itu terjadi dalam kisah hidupmu.
Kamu kecewa dan sedih, karena kesetiaanmu dikhianati, ditelikung dari belakang, dan janji dengannya dilanggar. Bertahun-tahun kesetiaanmu dibohonginya; oh, seperti kecewa dan sedihnya si Majnun yang mencintai Laila meskipun bertepuk sebelah tangan.
Kecewa dan sedihnya karena pengkhianatan tidak saja dialami kamu; tetapi menimpa juga orang-orang besar di dunia. Mendiang presiden RI pertama, Soekarno, pernah kecewa karena cintanya ditolak oleh seorang Noni Belanda karena ia berasal dari kalangan pribumi.
Kecewa ialah hal yang wajar kamu rasakan karena kita diberikan Anugrah perasaan oleh Allah Swt. Apakah ketika orang yang selama ini jadi kepercayaannya justru di belakang melakukan pengkhianatan; apakah tak sedih?
Pasti siapapun yang jiwanya sehat dan normal akan bersedih hati ketika mendapatkan kekecewaan. Bahkan ketidaksiapan jiwa membuat seseorang hilang keseimbangan ketika sedang berjalan; ia pun selalu melangkah penuh lamunan. Jiwanya tertekan hingga tak sedikit juga teman-teman yang masih remaja mencari jalan pintas menuju alam keabadian dengan bunuh diri.
Tapi itulah kenyataan yang terjadi. Kejadian yang terjadi tak mungkin diputar kembali. Waktu terus berputar tak pernah surut ke belakang. Inilah takdir hidup yang jadi kisah cintamu dan tak boleh disesali berkepanjangan. Tataplah masa depan, lupakan masa lalu karena yang terpenting dalam hidup ini ialah memikirkan hari ini dan merancang masa depan.